Sejarah Fashion Merk Uniqlo Mulai dari Jepang ke Indonesia

Siapa yang belum pernah mendengar tentang Uniqlo? Brand fashion ternama asal Jepang ini menjadi favorit para fashion enthusiast di seluruh dunia. Uniqlo telah berkembang menjadi salah satu merek fashion paling populer di berbagai kalangan, terutama di kalangan anak muda, berkat koleksi berkualitas tinggi dan desain yang sederhana namun elegan. Pesaing utama Zara dan H&M adalah pengecer pakaian ini, yang menjual barang-barang untuk pria dan wanita dari segala usia.

1. Sejarah Merek Uniqlo Pertama Kali Muncul
Pada tahun 1984, Tadashi Yanai, seorang pengusaha Jepang, meluncurkan Uniqlo. Di Hiroshima, Jepang, Tadashi Yana meluncurkan toko Uniqlo pertama dengan nama "Unique Clothing Warehouse." Namun pada tahun 1988, nama merek yang telah dipilih menjadi Uni-Clo diubah menjadi Uniqlo karena seorang anggota staf salah mengira C to Q saat mendaftarkan nama merek. Tadashi Yanai adalah pewaris sejumlah besar toko penjahit pria pada tahun 1972 ketika ia mendirikan perusahaan mode yang sekarang universal ini. Sekitar 22 toko penjahit pria ditinggalkan oleh ayahnya. Namun, setelah mengunjungi Eropa dan Amerika Serikat, ia menjadi termotivasi untuk memperluas perusahaan keluarganya ke sektor pakaian kasual setelah menyadari potensi besar dari merek pakaian kasual Benetton dan Gap, dua peserta terkenal dalam rantai pakaian kasual. Jika dia meluncurkannya di Jepang, Tadashi Yanai berpikir dia mungkin memiliki tingkat kesuksesan yang sama dengan dua label mode tersebut.

2. Memiliki 2000 Toko di 21 Negara
produk yang mengusung slogan Made for All ini memiliki ribuan lokasi di Asia, Eropa, dan Amerika, termasuk Indonesia. Berkembang pesat dari tahun ke tahun. Menurut MartinRoll, ada lebih dari 2.196 toko resmi Uniqlo yang tersebar di 21 negara hingga September 2019. Negara dengan toko resmi terbanyak, Jepang, asal Uniqlo dan memiliki lebih dari 800.

3. Koleksi yang Memadukan Teknologi
Jika dibandingkan dengan perusahaan mode lainnya, Uniqlo menonjol karena menggabungkan teknologi ke dalam beberapa lininya. Menurut MartinRoll, Heattech merupakan salah satu lini Uniqlo yang menggabungkan komponen teknologi. Kain dalam koleksi Heattech dipanaskan dari lembab ke panas, dan ada ruang udara di dalam kain untuk membantu menahan panas. Hasilnya, pemakainya akan tetap hangat selama musim dingin. Kain dalam seri Heattech kami tipis namun nyaman dipakai. Heattech adalah salah satu lini Uniqlo terlaris karena kombinasi desain dan selera mode.

4. Bekerja Sama dengan Desainer Terkenal Lainnya
Uniqlo bekerja sama dengan desainer asing untuk memperkuat posisinya di industri fashion dan memperluas upaya pemasarannya. Kedua belah pihak diuntungkan dari kolaborasi antara Uniqlo dan desainer terkenal Jerman.

5. Atlet Dunia Menjadi Duta Merek Uniqlo
Siapa yang belum pernah mendengar tentang Uniqlo? Brand fashion ternama asal Jepang ini menjadi favorit para fashion enthusiast di seluruh dunia. Uniqlo telah berkembang menjadi salah satu merek fashion paling populer di berbagai kalangan, terutama di kalangan anak muda, berkat koleksi berkualitas tinggi dan desain yang sederhana namun elegan. Salah satu pesaing utama Zara dan H&M adalah pengecer pakaian ini, yang menjual barang-barang untuk pria dan wanita dari segala usia. Sebagai toko fast-fashion dengan pendapatan yang signifikan, Uniqlo menempati posisi ketiga secara global pada tahun 2018.

Dengan kesuksesannya yang meluas, Uniqlo tidak pernah lupa untuk memberikan kembali kepada masyarakat. Salah satu brand fashion yang memiliki jiwa sosial yang kuat adalah Uniqlo. Pakaian daur ulang telah dikirim oleh Uniqlo ke kamp-kamp pengungsi di seluruh dunia.