

Kopi terlebih dahulu harus melalui prosedur yang panjang sebelum bisa dibuat menjadi minuman hitam pekat. Konversi buah ceri, atau buah kopi, menjadi biji kopi yang siap digiling, merupakan salah satu langkah dalam produksi kopi. Setelah memanen hasil panennya, petani atau produsen kopi harus menyelesaikan langkah pertama dalam proses mengolah buah menjadi biji kopi. Ada empat teknik persiapan pascapanen untuk kopi: natural, wash, wet hull, dan honey. Keempat pendekatan tersebut memiliki banyak langkah, antara lain sebagai berikut.
Proses Natural (Dry Process)
Biji kopi tertua dipisahkan menggunakan metode alami dalam industri pengolahan kopi. Seperti namanya, tidak ada air atau mesin yang digunakan dalam proses ini. Buah kopi yang telah melalui proses seleksi berbasis mutu akan melalui proses penjemuran atau dijemur di bawah sinar matahari langsung. Beberapa orang biasanya menggunakan permukaan dasar plastik atau meja pengering unik dengan aliran udara di bagian bawah untuk menyelesaikan prosedur pengeringan ini. Buah kopi kering akan direntangkan dan dijemur dengan kulit dan ampas utuh, bukan dikupas. Buah kopi perlu dibalik sesekali selama prosedur ini agar kering secara merata dan mencegah pembusukan dari kelembaban. Selain itu, metode pengolahan kopi ini menyebabkan buah kopi membusuk secara organik dan terkelupas secara otomatis.
Proses Full Wash
Setelah buah kopi dipetik, terlebih dahulu ditempatkan dalam bak berisi air untuk memisahkan buah kopi. Biji kopi dengan prosedur pencucian penuh akan melalui banyak tahapan pencucian. Jika buah kopi sudah matang maka akan mengapung dan tenggelam, sedangkan buah yang belum matang akan tenggelam. Setelah itu, gunakan mesin untuk biasanya memisahkan buah dari biji kopi. Walaupun biji kopi dan buahnya sudah terpisah sempurna, buahnya masih terikat dengan biji kopi, sehingga masih diperlukan fermentasi dan pencucian air agar buahnya lembut dan mudah dipisahkan dari biji kopinya. Karena metode fermentasi itu sendiri merupakan langkah dalam produksi kopi, maka diperlukan penanganan yang hati-hati agar tidak mempengaruhi produk akhir. Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, biji kopi dicuci sekali lagi setelah fermentasi dengan harapan lendir yang tersisa akan benar-benar terpisah dari biji kopi.
Proses Semi Wash
Semi-washing tidak melibatkan tahapan metode pencucian buah kopi seperti halnya full-washing; Perbedaan keduanya mungkin tidak langsung terlihat saat biji kopi diproduksi, namun dari segi rasa, semi-washing akan menghasilkan biji dengan body bening dan berpotensi untuk digunakan dalam espresso. Penggilingan basah adalah nama yang diberikan untuk teknik ini di Indonesia; sedikit air yang digunakan selama prosedur. Buah kopi yang masih terikat dengan biji kopi akan disimpan beberapa saat setelah dipisahkan secara mekanis dari biji kopi. Buah kopi yang masih terdapat lendir yang menempel akan dicuci dengan air sebelum dilanjutkan ke tahap pengeringan. Saat kedua prosedur tersebut dalam tahap pencucian, perbedaan penggunaan air sangat terlihat. Pencucian penuh atau semi biasanya tergantung pada permintaan pasar atau inisiatif petani yang menanam kopi, tetapi pencucian penuh memerlukan perawatan khusus dan membutuhkan waktu lebih lama.
Wet Hull
Wet-hulling merupakan salah satu metode yang digunakan oleh petani di dataran tinggi untuk mengolah kopi arabika. Langkah pertama dalam proses penggilingan basah adalah membuang kulit buah ceri atau biji kopi saat masih basah. Tujuannya adalah untuk memberikan titik masuk udara sehingga pengeringan dapat berlangsung lebih cepat. Selain itu, produsen akan menyimpan biji kopi dalam penyimpanan selama tiga tahun untuk memungkinkan transisi alami dari biji kopi basah ke biji kopi kering. Kemasan yang hati-hati digunakan untuk jenis penyimpanan ini. Petani membuka wadah setiap tiga bulan untuk memeriksa kualitas pengeringan kopi. Produsen kopi premium saat ini menawarkan kopi giling basah.
Honey
Prosedur Pembuatan Madu Dalam metode ini, kulit buah kopi dikupas terlebih dahulu, kemudian sebagian lapisan lendir yang masih menutupi biji kopi dikeringkan. Lapisan lendir terus menyerap kelembaban dari udara saat mengering, menjadi lebih lengket dan teksturnya seperti madu. Dalam situasi ini, tujuannya adalah dijemur untuk membiarkan lapisan lendir/lendir mengering dan meresap ke dalam biji kopi. karena lendir menyimpan gula dan keasaman dan dikeringkan dalam bentuk bertumpuk untuk difermentasi, untuk menghasilkan rasa manis/manis yang tinggi dan keseimbangan keasaman. Rasa yang dihasilkan memiliki tubuh yang halus, rasa manis yang nyata, sedikit keasaman, dan buah yang samar, meskipun tidak disebut sebagai seperti proses alami.
Panduan Membuat Kalender Konten Media Sosial untuk Meningkatkan Engagement dan Kualitas Konten Anda
19 Mei 2025 | 139
Dalam era digital saat ini, keberadaan media sosial menjadi sangat penting bagi bisnis dan individu yang ingin memperluas jangkauan audiens mereka. Salah satu cara untuk mengelola konten ...
22 Feb 2022 | 1162
JUAL beli tanah harus dilengkapi kartu kepesertaan BPJS Kesehatan ? Ini namanya pemaksaan. Apa relevansi antara jual beli dengan asuransi kesehatan? Dokumen terpenting dari jual ...
Masa Depan Media Sosial Monitoring: Teknologi dan Inovasi Terbaru
20 Maret 2025 | 187
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dengan kemudahan akses dan interaksi yang ditawarkan, platform-platform ini tidak hanya digunakan untuk berbagi ...
Akreditasi Program Studi STPN: Kualitas Terjamin untuk Pendidikan Bidang Pertanahan
27 Apr 2025 | 125
Akreditasi Program Studi STPN (Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional) merupakan langkah penting dalam menjamin kualitas pendidikan di bidang pertanahan di Indonesia. STPN adalah satu-satunya ...
Pelatihan Digital Marketing untuk Meningkatkan Penjualan Software Cloud Storage
6 Jun 2025 | 80
Dalam era digital saat ini, pelatihan digital marketing menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk setiap bisnis, terutama bagi mereka yang terlibat dalam penjualan software, ...
Sistem Penilaian CASN: Kontribusinya terhadap Peningkatan Layanan Publik
12 Apr 2025 | 139
Sistem Penilaian Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) menjadi salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkan kualitas layanan publik di Indonesia. Dengan adanya sistem ini, proses ...