Ternyata Rendang Bukan Nama Masakan Tapi Metode Memasak

Kata rendang berasal dari marandang warisan minangkabau. Marandang artinya lamban. Hal ini mengacu pada lamanya waktu memasak yang dibutuhkan untuk mendapatkan tekstur daging yang lembut dan bumbu rendang yang sangat beraroma. Rendang adalah singkatan dari tiga sikap yang harus dipegang teguh sepanjang hidup. kecerdasan, daya tahan, dan kesabaran. Akibatnya, hidangan rendang sering disajikan pada perayaan tradisional ala Minangkabau dan dianggap sebagai makanan dari kasta tertinggi. Lebih jauh, kata rendang itu sendiri menunjukkan metode memasak daripada nama hidangannya. Namun kata marandang akhirnya menjadi nama masakannya, yaitu rendang.

Rendang Sapi
Secara tradisional, daging kerbau dulu digunakan untuk membuat rendang. Sebelumnya hidangan tradisional, telah berkembang menjadi klasik gastronomi. Tanpa rendang untuk berbuka puasa, puasa hari pertama dirasa belum lengkap di Padang. Hidangan rendang disajikan untuk merayakan awal bulan yang baik dan mengucapkan terima kasih. Cita-cita Ramadhan sangat terikat dengan makna dan filosofi rendang. Masyarakat Minangkabau juga secara tradisional mempraktikkan pengawetan makanan. Orang Minang sering merantau dari Sumatera Barat dengan bekal daging sapi yang diolah dan diawetkan secara alami. Hal inilah yang menyebabkan banyak daerah yang mengenal kelezatan rendang.

Rendang daging kambing
Rendang telah disebutkan dalam hikayat Amir Hamzah, sebuah karya sastra Melayu yang terkenal. Dikatakannya, sejak tahun 1550-an, orang sudah makan rendang. Kisah tersebut juga menunjukkan bagaimana rendang menjadi barang dagangan utama pada masa itu bagi para pedagang Minang. Namun, daging kambing yang digunakan pada saat itu, bukan daging sapi, untuk membuat rendang. Karena rendang begitu terkenal dan disukai, para pedagang membawa hidangan tersebut ke Malaka ketika mereka memperluas perdagangan di sana. Ketika menempuh perjalanan jauh, untuk sampai ke Malaka membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena keawetannya, para pedagang memanfaatkan rendang sebagai camilan. Apalagi rendang yang dibawa adalah rendang kering yang cukup awet. Popularitas rendang meningkat seiring dengan ekspansi penduduk Minangkabau ke luar Sumatera dan pulau-pulau sekitarnya. Sumber dukungan lebih lanjut untuk popularitas rendang datang dari harian Sumatera Barat Soenting Melajoe. Makanan dan resep untuk resepsi adalah salah satu topik yang dibahas di surat kabar.

Filosofi rendang
Rendang tidak hanya nikmat tetapi juga kaya akan filosofi. Bagi orang Eropa, rendang bisa membuat pembuluh darah menjadi kaku, menurut kepercayaan mereka. Rendang terdiri dari empat komponen penting. Pertama adalah daging, yang dalam tradisi masyarakat Minang merupakan representasi dari ninik mamak atau sesepuh. Kedua adalah Santan, yang ada di tangan dan yang merupakan perwakilan dari akademisi atau pemikir. Komponen ketiga, yang merupakan singkatan dari para ulama, adalah lada atau cabai. Mereka dianggap sebagai penyebar syariat Islam yang tegas di Sumatera Barat. Keempat adalah bumbu yang mewakili lingkungan.

Makanan paling populer di dunia adalah rendang
Bagi orang Indonesia, Rendang dan Lebaran berjalan beriringan seperti selai kacang dan agar-agar. Saat Hari Raya Idul Fitri, santapan rendang selalu menjadi santapan lezat. Tak disangka sajian olahan daging sapi ini menjadi simbol kuliner daerah. Rendang telah menjadi nama rumah tangga di seluruh dunia karena rempah-rempah yang dipilih dengan cermat dan metode memasak yang tepat. Namun tak dapat disangkal dari banyaknya makanan, khususnya di Indonesia, bahwa rendang sebenarnya adalah hadiah dari kekayaan kuliner Sumatera Barat yang terkenal di dunia. Orang-orang di seluruh dunia mulai menyukai rendang sebagai hidangan. Rendang terus menjadi makanan terbaik di dunia dan menang. Rendang adalah makanan lezat yang banyak tersedia di Sumatera Barat, menjadikannya modal pasar yang luar biasa. Bahkan, Gordon Ramsay, seorang chef ternama, tertarik untuk mempelajari cara menyiapkan dan mengapresiasi manfaat rendang karena kelezatannya. Sumatera Barat, hidangan klasik Minangkabau, dinyatakan sebagai masakan terbesar di dunia pada tahun 2011 dan 2017. Sumatera Barat terkenal dengan masakan tradisionalnya yang disebut rendang. Sekarang ditemukan di mana-mana, makanan ini. Pada kenyataannya, Malaysia mengakui rendang sebagai bagian dari budayanya. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, bagaimanapun, menyarankan masyarakat Indonesia untuk tidak khawatir. Karena Padang, Sumatera Barat terkenal di seluruh dunia penghasil rendang.

Rendang jamur 
Rendang mengalami banyak modifikasi dari waktu ke waktu. Makanan lain seperti daging ayam, jengkol, tempe, dan sebagainya diolah dengan cara yang sama seperti olahan daging sapi atau kerbau dengan cara rendang tradisional. Jika Anda ingin menikmati rendang tetapi mengurangi daging, Anda mungkin ingin mencoba rendang jamur. dibuat dengan jamur pilihan dan bumbu rendang tradisional termasuk serai, jahe, lengkuas, kunyit, pala, dan ketumbar. Selama Ramadhan, hidangan rendang jamur dapat dimasukkan sebagai bagian dari menu buka puasa. Untuk parsel Idul Fitri untuk orang tersayang, keluarga, dan kerabat, olahan rendang jamur cocok.