Al Masoem
baju bodo

Baju Adat Tradisional Indonesia yang Unik

20 Okt 2022
355x
Ditulis oleh : Admin

Identitas suatu daerah diekspresikan melalui pakaian tradisionalnya, yang menyampaikan informasi tentang budaya, iklim, status sosial, agama, dan faktor lainnya. Akibatnya, pakaian tradisional bervariasi menurut wilayah. Pakaian tradisional lebih bersifat situasional daripada pakaian untuk penggunaan sehari-hari. Ketika peristiwa penting seperti kelahiran, pernikahan, kematian, dan hari raya keagamaan terjadi, orang berpakaian secara tradisional. Pakaian adat merupakan simbol sikap dan juga doa. Keragaman pakaian tradisional sangat banyak, dan masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri. Namun, di bawah ini adalah tiga pakaian tradisional Indonesia yang paling khas berdasarkan makna, sejarah, dan penggunaan bahannya.

Apakah Anda memiliki pengetahuan tentang pakaian adat Indonesia sebagai warga negara Indonesia? Jika Anda belum tahu, mari berbagi pengetahuan tentang kekayaan warisan budaya Indonesia dan memainkan beberapa musik tradisional negara ini. Salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan identitas suatu daerah adalah melalui pakaian adat. Mengenakan pakaian ini berfungsi untuk mengekspresikan budaya atau identitas kelompok etnis tertentu. Pakaian tradisional biasanya dipakai untuk menandai acara-acara besar di Indonesia. Setiap provinsi di Indonesia memiliki pakaian tradisional yang unik sebagai hasil dari topografi dan warisan budaya yang beragam.

1. Baju Bodo 
Di Sulawesi Selatan, wanita suku Bugis biasanya memakai baju bodo. Pakaian bodo biasanya dikenakan pada acara-acara tradisional atau saat pernikahan. Salah satu pakaian tradisional tertua di dunia adalah baju bodo. Diyakini bahwa orang Bugis telah menggunakannya sejak pertengahan abad kesembilan. Hal ini terlihat dari kain tenun muslin yang digunakan pada busana bodo. Sejak abad kesembilan, kain muslin telah ada dan diperkirakan berakar di Dhakeshwari (sekarang Dhaka), ibu kota Bangladesh. Lengan pendek dan bentuk persegi panjang menjadi ciri khas kemeja bodo itu sendiri. Wanita biasa memakainya tanpa alas kaki karena kainnya transparan. Namun seiring penyebaran Islam ke seluruh Sulawesi Selatan, pakaian bodo akhirnya diubah dan dikenakan dengan dalaman untuk menutupi payudara wanita.

2. Baju Adat Paes Ageng
Dalam budaya Jawa, pakaian adat paes ageng sering digunakan sebagai gaun pengantin. Paes Ageng sebelumnya eksklusif untuk Keraton Yogyakarta. Paes Ageng diizinkan keluar Keraton di bawah pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX, perubahan aturan. Paes Ageng sendiri merupakan pakaian yang terbuat dari kain cinde dan dodot. Setiap kain dalam setelan ini memiliki konsep yang berbeda, menjadikannya istimewa. Kain dodot sering menampilkan pola semen raja, yang menunjukkan bahwa pengantin menjalani kehidupan yang agung. Sedangkan kain cinde sendiri melambangkan penghormatan terhadap Dewi Sri, dewi keberuntungan. Selain tekstil, setiap aksesori yang digunakan pada pakaian adat ini memiliki makna tersendiri. Sebut saja sumping, hiasan segitiga di telinga pengantin pria. Sumping adalah tanda bahwa pengantin pria akan lebih sadar akan lingkungannya.

3. Baju Adat Sangkarut
Pakaian masa lalu Salah satu ikon peradaban suku Dayak Ngaju adalah sangkarut. Kemeja ini paling menonjol karena terbuat dari bahan alami, khususnya kulit sirene atau nyamu dengan corak dan warna yang ditentukan. Pria dan wanita memakai jenis pakaian yang berbeda. Pria hanya mengenakan rompi dan bahan lain untuk menutupi kaki hingga lutut. Laki-laki kemudian mengenakan ikat pinggang, liontin kalung manik-manik, perisai kayu, dan tutup kepala yang dihiasi bulu burung enggang. Sebaliknya, wanita mengenakan pakaian khas seperti rompi, rok pendek, ikat kepala berhiaskan bulu burung enggang, gelang, ikat pinggang, dan kalung manik-manik. Pakaian Sangkarut pernah dipakai untuk keperluan selain pakaian pernikahan pada umumnya, seperti baju besi. Hal ini agar si pemakai kaos akan terlindung dari pengaruh orang-orang fasik. Saat berperang, pakaian Sangkarut akan dihiasi dengan benda-benda alam seperti kerang, koin, dan benda-benda mistis yang dianggap membuat pemakainya kebal terhadap api dan senjata tajam.

Baca Juga:
Pesantren Al Masoem

Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Kurikulum Pesantren Modern Al Masoem Bandung

Pendidikan      

13 Mei 2024 | 143


Pesantren Modern Al Masoem Bandung menjadi salah satu pesantren modern di Bandung yang menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek secara komprehensif. Metode pembelajaran ini dianggap ...

Pilih Penyedia VPS Terbaik dan Murah Sesuai Kebutuhan Di Sini

Pilih Penyedia VPS Terbaik dan Murah Sesuai Kebutuhan Di Sini

Tekno      

13 Agu 2022 | 444


Memilih penyedia VPS atau layanan Virtual Private Server tidak semudah yang dibayangkan.  Memang sih dengan menggunakan VPS membuat hosting yang anda gunakan akan menjadi lebih ...

Ini Nutrisi dan 7 Manfaat Buah Blackberry yang Masih Jarang Diketahui

Ini Nutrisi dan 7 Manfaat Buah Blackberry yang Masih Jarang Diketahui

Tips      

15 Jun 2022 | 404


Sеlаіn ѕtrаwbеrrу, bluеbеrrу, dаn raspberry, blackberry merupakan ѕаlаh ѕаtu jеnіѕ buah beri-berian уаng tаk boleh tеrlеwаtі dаn pantas anda coba. Rasanya yang ...

pesantren Al Masoem

Menangkal Bullying Melalui Pendidikan Moral di Pesantren

Pendidikan      

26 Feb 2024 | 269


Bullying bagaikan duri dalam daging yang kerap kali mewarnai dunia pendidikan, tak terkecuali di lingkungan pesantren. Perilaku ini, baik secara verbal, fisik, maupun cyber, dapat ...

Ma'soem University

Beasiswa Kuliah S1 di Ma'soem University: Kesempatan Emas untuk Masa Depan Cerah

Pendidikan      

28 Mei 2024 | 136


Perguruan tinggi merupakan tempat untuk mengembangkan potensi diri, namun biaya pendidikan kadang menjadi hambatan bagi banyak individu. Untungnya, banyak perguruan tinggi di Indonesia yang ...

Polri Tidak Pernah Menindaklanjuti Aduan Masyarakat ke Permadi Arya, Edi Kuntadhi, Denny Siregar dan Ade Armando

Polri Tidak Pernah Menindaklanjuti Aduan Masyarakat ke Permadi Arya, Edi Kuntadhi, Denny Siregar dan Ade Armando

Politik      

2 Jun 2021 | 747


Dari hasil pengamatan dari banyak aduan masyarakat terhadap ke tiga orang: Permadi Arya, Edi Kuntadhi, dan Ade Armando, Polri selalu membebaskan tanpa ada tindak lanjut, walaupun mereka ...

Copyright ©2024 WarungInformasi.com - All rights reserved