Nasi Kucing Menu Kuliner yang Unik Tapi Enak

Salah satu tempat nongkrong anak muda yang murah adalah Warung Angkringan. Bahkan saat ini, angkringan dapat ditemukan di hampir setiap wilayah Indonesia. Setiap lokasi memiliki istilah tersendiri untuk ide angkringan. Sering disebut angkringan di Jogja, kucingan di Kota Semarang, dan warung hik di wilayah Soloraya. Kata angkring dalam bahasa Jawa berarti posisi duduk yang tenang dengan salah satu kaki terlipat. Masuk akal jika warung angkringan diasosiasikan dengan suasana riang. Jika sejarah kemunculan angkringan sendiri diduga berasal dari Yogyakarta. Pada 1950-an, seorang pengusaha bernama Mbah Pairo disebut-sebut sebagai orang pertama yang mendirikan warung angkringan. Pada awalnya, itu disebut hanya membawa barang dan menjualnya. Meski demikian, banyak yang menyatakan bahwa Wiryo Jeman, penduduk asli Klaten, Jawa Tengah, bertanggung jawab atas pendirian warung angkringan.

Sejarah nasi kucing

Nasi kucing atau biasa disebut sego kucing saat ini menjadi salah satu menu yang harus selalu ada di hampir setiap angkringan. Hidangan nasi mungil ini biasanya dibungkus dengan kertas nasi atau lembaran daun pisang, yang kemudian ditutup dengan lembaran koran. Setelah nasi dihidangkan, disediakan sedikit tatakan dari daun pisang untuk lauknya. Sego kucing dulu hanya berisi 3 sendok makan nasi putih, bersama sepotong kecil bandeng dan sejumput sambal sebagai lauk. Lauk Sego kucing semakin beragam. Beberapa orang membuat sambal goreng hati dengan teri, sambal, tempe orek, dan suwiran ayam.

Pernah menjadi hidangan populer selama Reformasi
Ukuran kecil sego kucing juga berkontribusi pada biaya yang sangat rendah. Di era reformasi, saat harga kebutuhan pokok naik, makanan ini juga menjadi primadona para pelajar. Harga sego kucing sebelumnya Rp1.000. Namun, biayanya sekarang berfluktuasi sesuai dengan lauk yang disediakan. Sego kucing biasanya disajikan dengan lauk angkringan lainnya seperti gorengan dan sate lainnya karena penyajiannya yang sederhana.

Menu nasi kucing

Dulu, sambal, gereh pindang, dan sedikit nasi digunakan untuk membuat sego kucing. Lauk gereh pindang sendiri sering dikonsumsi sebagai makanan kucing. Karena itu, nasi kecil itu kemudian disebut sego kucing atau nasi kucing. Namun, beberapa orang mempertanyakan apakah nama Sego Cats didasarkan pada bagian-bagian kecil. Kini, beberapa angkringan kekinian sudah mulai mengganti lauk sego kucing dengan bahan yang berbeda. dimulai dengan udang dan beralih ke daging, ayam, telur, dll.

1. Sate
Satu jenis sate menjadi menu pertama pendamping yang pasti ada di setiap angkringan. Sate ini biasanya dijual dengan cara dibakar dengan kecap manis. Sate angkringan hadir dalam berbagai rasa.
mulai jeroan, unggas, telur puyuh, kulit, bakso bakar, lalu sate usus.

2. Gorengan
Belum lagi, setiap angkringan pasti menghidangkan gorengan di menunya. Mendoan merupakan salah satu primadona goreng yang paling banyak disukai. Jika dikonsumsi dengan tambahan sambal dan sego kucing, olahan tempe dengan rasa gurih ini cukup cocok. Selain mendoan, angkringan biasanya berisi makanan gorengan lainnya seperti tahu goreng, mie martabak, dan lain-lain.

3. Tempe dengan tahu bacem
Tahu dan tempe bacem merupakan masakan tradisional angkringan selain masakan gorengan. Tahu dan tempe memiliki rasa manis yang cocok dipadukan dengan sambal pedas yang pedas.