Selama 5 tahun terakhir ini kaum sekuler kiri di Indonesia mengalami radikalisasi. Mereka semakin intoleran dengan kelompok Islam di negeri ini justru dengan menuduhnya sebagai intoleran, anti-NKRI bahkan anti-Pancasila.
Demikian dikatakan Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Daniel Mohammad Rosyid dalam artikel berjudul “Radikalisasi Kaum Sekuler Kiri di Indonesia”
Menurut Daniel, kelompok sekuler kiri ini juga menyebut Islam sebagai agama impor dari Arab, memecah belah bangsa dan tukang bikin ribut. “Disamping didorong oleh syahwat politik, perut dan di bawah perut, radikalisasi ini memanfaatkan dua agenda internasional yang membentuk lingkungan geopolitik regional paling tidak 10 tahun terakhir ini,” ungkapnya.
Kata Daniel, kebangkitan kelompok sekuler kiri ini memanfaatkan agenda Bush War on Terror yang dalam praktek berarti War on Islam yang masih diteruskan oleh Trump. Hanya para naifun penganut dunguisme yang percaya bahwa ISIS, al Qaeda dan Gerakan Jihadis itu bukan operasi intelijen kaum sekuler kanan radikal yang berkuasa di Sayap Barat terutama sejak Obama berkuasa.
Wacana Huntingtonian benturan peradaban menjadi menu yang dilahap habis dengan sangat rakus oleh penghuni Sayap Barat ini. Ini diamini dengan suara keras penuh kekhusyu’an oleh kaum nasionalis sekuler kiri di negeri ini.
Ia mengatakan, proyek sekulerisasi sekaligus pendunguan massal melalui persekolahan massal paksa sejak Orde Baru telah menyebabkan masyarakat negeri ini buta sejarah sekaligus tumpul daya kritisnya. Akibatnya, masyarakat menjadi makanan empuk ocehan dusta para influencer bayaran melalui medsos.
“Bad influencer paling bersemangat justru diperankan oleh elite ormas Islam terbesar di negeri ini. Kini banyak pejabat publik dengan berani mengatakan bahwa kehidupan politik harus dibersihkan dari agama. Bahkan agama dijadikan musuh terbesar Pancasila. Pernyataan itu hanya bisa diucapkan oleh kaum sekuler kiri radikal,” jelasnya.
Menguatkan sekuler kiri, kata Daniel terlihat pencopotan seorang direksi sebuah BUMN karena yang bersangkutan mengadakan pengajian dengan mengundang penceramah yang dituding sebagai penceramah radikal.
“Pencopotan direksi ini jelas inkonstitusional sekaligus sebuah kejahatan besar yang bila dibiarkan akan semakin menjadi-jadi merusak sendi2 kebangsaan negeri yang sangat majemuk ini,” ungkapnya.
Radikalisasi kaum sekuler kiri ini dengan menunggangi agenda war on Islam Sayap Barat dan OBOR China. Seperti yang dikatakan oleh Wakil Ketua Umum MUI KH Anwar Abbas, ummat Islam perlu protes sangat keras pada KH Ma’ruf Amin yang diam membisu melihat kesewenang-wenangan dan penyelewengan konsitusi.
“Bahkan pengamat Islam Radikal Sidney Jones pun heran dengan obsesi Pemerintah saat ini untuk mengkriminalisasi FPI,” pungkasnya.
29 Sep 2021 | 1023
Siapa yang tak suka martabak manis? Rasanya yak nikmat ditambah dengan berbagai topping yang beragam tentu membuat penikmat martabak kian bersemangat untuk ...
Sejarah Hanbok, Pakaian Tradisional Asal Korea
17 Okt 2022 | 274
Salah satu pakaian tradisional yang paling terkenal di dunia adalah hanbok, yang merupakan pakaian tradisional Korea. Orang Korea biasanya mengenakan pakaian tradisional ini untuk ...
Melihat Pesona Lumba-lumba di Teluk Kiluan Lampung yang Indah
19 Jul 2022 | 209
Siapa уаng tаk gеmаѕ mеlіhаt tіngkаh lаku lumbа-lumbа yang lucu? Bіlа kаmu іngіn mеlіhаt aksi luсu lumbа-lumbа di tеngаh lаut lераѕ, tidak реrlu ...
Ikut Asuransi Jiwa Yuk, Ini Dia Manfaatnya untuk Anda dan Keluarga Anda
6 Agu 2022 | 389
Asuransi yang banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia adalah asuransi jiwa, asuransi jiwa jelas berbeda dengan asuransi kesehatan. Kalau asuransi kesehatan mencakup risiko kesehatan ...
Memilih Softlens yang Aman dan Tetap Menarik, Seperti Apa ya?
16 Jun 2020 | 1216
Jika anda memang baru ingin mulai menggunakan softlens, maka anda harus menyimak beberapa tips memilih softlens. Tak hanya dari segi penampilan, softlens yang anda pilih sebaiknya aman dan ...
9 Jul 2021 | 1071
Kemanapun sampeyan pergi, bawalah selalu minyak kayu putih. Untuk apa? Untuk mengolesi masker yang sampeyan gunakan. Tujuannya untuk apa? Supaya virus itu, apapun virusnya, melemah. ...